Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

SEPERTI MALAM INI

Seperti malam ini, kita masih bercengkrama, dibalik dinding kaca, yang diluarnya merembes air milik hujan, menikmati setiap hangatnya robusta yang diracik bersama vanilla, secangkir berdua, menceritakan tiap helai buku yang kau baca, tentang abunawas jenaka, yang berhasil membuat tawaku pecah, berderai, terurai seperti tiap butir kristal gula yang memaniskan rasa, rasaku padamu, seperti malam ini.

AKU RINDU DISISI CERMIN ITU

seseorang disatu sisi cermin itu, aku.. yang selalu menikmati senyum yang kau suguhkan, seperti vodka jingga menagihkan.. yang setia menunggu setiap kata yang kau lukiskan, diantara larik larik aksara menenangkan.. yang tak pernah bosan menunggu waktu, mempertemukan satu rasa menatap raga milikmu.. itu aku.. *** seseorang di sisi lain cermin itu, kau.. yang tak peduli ada aku, di balik punggung mata milikmu.. yang tak mengerti ada aku, menggeledah setiap lakumu.. yang kemudian merekam nya dalam catatan kecil di tiap asa milikku.. itu kau.. *** kita, di tiap sisi cermin yang berbeda.. berseberangan.. *** AKU RINDU

PUISI PATAH HATI

Puisi patah hati bukan gombalisasi Puisi patah hati sekadar ekspresi jiwa dari sebuah nyata ... yang membuat terluka yang terungkapkan dengan rasa bukan sekedar kata dan imaji semata Puisi patah hati tak berniat gombalisasi Puisi patah hati cuma rangkaian kata rima, nada, dan suasana jadikannya indah terasa Puisi patah hati bukan gombalisasi Puisi patah hati sebuah kontemplasi Puisi Patah Hati bukan hendak bunuh diri dari hidup yang dijalani Karena merasa tidak berarti Puisi Patah Hati adalah ... ketika kelaparan tak lagi dirasakan ketika bencana menjadi sebuah pesta ibadah ketika banjir dan hujan menjadi berkah Puisi Patah Hati adalah ... ketika kebohongan menjadi ritual harian ketika kejujuran hanya ada dalam mimpi ketika kita tak lagi dapat menerima kenyataan ketika dunia ini makin sesak Puisi Patah Hati adalah ... Saat cokelat serasa tai kucing Dikala makan roti berasa duri Diam dianggap makian Ketidakpedulian dianggap serangan Puisi Patah Hati adalah hujan bulan juni kata Sapardi

UNTUK GITA SESSA WANDA CANTIKA

lihatlah sahabat-sahabat yang memeluk pusaramu, selama ini kau tak sendirian, kau hebat,kau kuat, aku bangga padamu, hidup selama tiga puluh enam bulan bersama makhluk pengkhianat,tapi kau tak pernah mengalah, aku telah membaca suratmu, ANDAI Aku BISA KEMBALI Aku INGIN TIDAK ADA TANGISAN ANDAI Aku BISA KEMBALI Aku TIDAK INGIN ADA LAGI HAL YANG SAMA TERJADI PADAKU TERJADI PADA SIAPAPUN TUHAN ANDAI Aku BISA MEMOHON JANGAN ADA TANGIS DAN DUKA DI DUNIA LAGI TUHAN ANDAI Aku BISA MENULIS SURAT UNTUKMU JANGAN PISAHKAN Aku DARI SAHABAT DAN ORANG YANG Aku SAYANGIN. Aku INGIN MENJADI DEWASA SEPERTI BURUNG YANG BISA TERBANG KETIKA IA DEWASA Aku INGIN AYAH MELIHAT Aku KETIKA Aku MEMILIKI LAGI KEINDAHAN GERAIAN RAMBUT.. TUHAN SURAT KECILKU INI.. ADALAH PERMINTAAN TERAKHIKU ANDAI Aku BISA KEMBALI.. surat terakhir yang kau tulis, permintaan terakhir yang kau siratkan padaku, ANDAI AKU ADALAH TUHAN... aku pasti kabulkan semua permintaanmu, akan ku buat dunia tanpa tangisan, akan ku takdirkan kau bahag

SURAT CINTA UNTUK ISTRIKU

Gambar
Aku berusaha untuk mencapai keadaan yang lebih baik dari besok. Walaupun tidak seutuhnya baik, namun sebuah usaha adalah bukti keseriusan.Malam ini, ketika dikau tidur, aku membuat sebuah puisi. Yang nantinya kuselipkan di saku baju kerjamu, dan ku berharap engkau membaca ketika merasa muak denganku : Aku berikan secarik kertas yang kutulis dengan tinta kesadaran dan pemahaman. Sehingga dikau merasakan betapa dalam ketulusan hati ini ketika merayap. meresap dan menatap kesabaranmu dalam mendampingiku.... Sebuah arti kesetiaanmu bagiku Dalam tidur pulasmu, aku temukan goresan rasa di wajahmu Rasa yang membikin hidupku terus berjalan mengiringi waktu Rasa yang menjalankan kakiku untuk terus bergerak Bergerak menyusuri jalan yang engkau rajut dengan kesabaranmu Rasa itu begitu kuat menyelimuti wajahmu Sehingga menyebar menjadi rangkaian aura kecantikan bagiku ikut menghiasi perjalanan yang penuh dengan kejenuhan dan rasa itu yang merubah kejenuhan ini menjadi kedamaian Istriku…. dikau yan