Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2011

LIHATLAH SAYANG

lihatlah sayang... aku tetap menantimu dengan pijaran lilin dalam lorong sunyi sepi, hanya sesekali lamat lamat singgah nyayian makhluk malam bersajak rindu akan hangat rembulan, roncean buket aksara yang kau kirim tlah tiba dihantar oleh desahan nafas bayu menanti gemintang yang setia menyemai langit pekat malam... tapi kini siluet berkerudung pekat memuram mahkotamu tertutup kiswah oleh kerapuhan rasa akanku... sesaat hadir sebayang kepingan wajahmu melipurku sayang tataplah jiwaku...!! telisiklah sebutir atom mata batinku...dan katakan atas tanyaku..!! "apakah kau lihat bara lentera sekuat itu..?? akankah kau tepis selalu...??" jangan bilang benci jika dilema dekapmu peluk dan kecupku kan membirukan gamangmu mata hatiku membatik jiwa rapuhmu mata penaku mematri setia rasamu sayang... ambillah bila itu inginmu, tiada guna kumuramkan diri bila hanya terpantri rindu sepihak untuk apa lamat dinanti sedangkan waktu terus bergulir tanpa kompro

syair pudjangga: Datanglah, meskipun di satu mimpiku..

Pagi berganti siang, siang dijemput sore untuk segera menemui senja yang setia menunggu dibatas cakrawala. Malam menarik senja berlari kebilik gelapnya lalu berkejaran dibawah sinar cahaya bulan dan kelip bintang, kemudian larut dalam peraduan gelap dan pekatnya. Esok fajar datang melambai ucapkan "selamat tinggal malam..", sambil menyambut hadirnya pagi yang selalu setia pada janji.. Alangkah indahnya, mereka terpisah, tapi terpaut tali kasih yang tak tereja.. Betapa mereka saling setia dan saling merindukan Tapi... Mengapa aku masih tak beranjak meskipun senja telah mengucapkan selamat datang malam ?! Kenapa aku harus terus menunggumu, meskipun matahari murka menampar wajahku..?! Kenapa aku masih bertahan disisa serpihan hatiku yang kian hari kian camping..?! Yaaah,, Kenapa aku masih berharap di ujung asa yang sia-sia..? Salahkan aku masih sayang padamu...? Datanglah, meskipun di satu mimpiku..

JIKA BOLEH AKU INGIN MELUPAKANMU

Gambar
jika boleh aku ingin melupakanmu,jingga! mengurai semua rinduku pada senja yang kelabu jika boleh aku ingin mencintaimu sekali lagi,jingga! meluluhkan keteraguanku pada sosok rinndumu menumpahkan darah pada sebingkai papan yang kaku mengukir cinta yang telah mati jika boleh aku ingin melukis senyummu tuk mimpiku,jingga! tuk semalam lagi yang meradangi hati jika boleh jingga! teruntuk sajak tuhan kemarin, jika boleh aku ingin berpuisi satu bait lagi,jingga! teruntukmu dihari ini berima kejujuran nadi yang hidup karnamu aku ingin melupakanmu bersama warnamu genggamlah hatiku untuk aku mampu mengubah warna senja dihidupku jika boleh jingga,aku ingin melupakanmu! bukan teruntuk malam ini,tapi teruntukmu selamanya!