Takdir yang tak'kan pernah hilang sebelum mati


puisiku, bukan untuk cinta,
puisiku, tiada pernah untuk rasa,
puisiku, tanda untuk tetap hidup,
puisiku, takdir sampai mati,
untuk puisimu, aku membalasnya dengan sedikit nada para dewa,
untuk puisimu, aku menyukainya tapi takdir yang menuntunku,
kau percaya?takdir itu ada?
kau yakin?kau pudjangga?
andai bertanya kepadaku, entahlah aku pun tak tahu jawabanya,
karna puisi ini belum seutuhnya selesai, itu karna takdir yang menurutku tak bisa diubah,,,
puisiku untukmu,,,temanku,,,takdir yang menyatukan hati kita untuk berpuisi,,,

Komentar